Pada tanggal 17 Agustus 2021, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia dan juga hari jadi Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) yang ke-17, BPPI memfasilitasi satu lagi langkah ke depan dalam upaya pelestarian pusaka di Sawahlunto. Dalam acara pertemuan virtual dengan perantara zoom, sertifikat keanggotaan Organization of World Heritage City (OWHC) diserahkan secara virtual untuk meresmikan Sawahlunto menjadi anggota jejaring kota pusaka sedunia tersebut. Diserahkan oleh Lee Minaidis selaku Sekretaris Jenderal (Interim) OWHC dan diterima oleh Deri Asta selaku Wali Kota Sawahlunto, acara ini disaksikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, perwakilan dari BPPI, juga perwakilan dari OWHC dari Quebec, Kanada.
Dimulai tepat pada pukul 20.00 WIB, penyerahan sertifikat ini adalah puncak dari perwujudan nyata kerjasama pelestarian antara BPPI dengan walikota-walikota Kota Pusaka. BPPI secara rutin mengadakan pelatihan bagi pengurus kota-kota pusaka. Program Kota Pusaka ini pertama kali dirintis bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2012, dan Sawahlunto menjadi yang terbaru untuk bergabung dalam jajarannya sebagai satu lagi kota yang akan mengedepankan pelestarian pusaka.
Sawahlunto merupakan kota yang sangat kaya akan pusaka baik yang benda maupun tak-benda, dengan budaya beragam yang merupakan gabungan harmonis antara peninggalan kolonial dan budaya lokal. Kota kecil ini juga memanjakan mata dengan bukit-bukit yang indah, persawahan, dan juga bangunan tradisional Minang dengan atap kepala kerbaunya yang khas. Sawahlunto pada tahun 2019 juga telah diakui oleh UNESCO sebagai sebuah Pusaka Dunia untuk cagar budaya Tambang Batu Bara Ombilin.
Dengan resmi menjadi anggota OWHC, diharapkan Sawahlunto dapat semakin maju ke depan sebagai sebuah kota yang terintegrasi dengan peninggalan sejarah dan budayanya, juga semakin menyulut semangat banyak pihak untuk peduli dan terlibat dalam pelestariannya. BPPI akan terus berjuang mendukung dan memfasilitasi kota-kota seperti Sawahlunto dalam upaya pelestarian dan jejaring, sekarang dan ke depannya.