Direktori Saujana Pusaka Indonesia

Saujana Imogiri


Desa-desa batik di Imogiri, Kabupaten Bantul, terletak 12 kilometer selatan Kota Yogyakarta, merupakan saujana pusaka yang memiliki Kompleks Makam Raja-Raja Surakarta dan Yogyakarta yang terletak di atas pegunungan. Terdapat banyak permukiman tradisional dan industri rumahan batik tulis. Pada jaman Mataram Islam, tahun 1632-1640, Raja Mataram ke 3, Sultan Agung memerintahkan membangun Makan Keluarga Raya di Imogiri. Sultan Agung dimakamkan di sana tahun 1645. Untuk menuju ke makam, perlu melewati 410 anak tangga dan berpakaian tradisional Jawa dengan batik. Demikian pula berbagai upacara juga perlu memakai pakaian tradisional dengan batik. Untuk itulah sekeliling makam tumbuh permukiman dan para pengrajin batik tulis. Pada tahun 1755, ketika Kerajaan Mataram dibagi dua menjadi Surakarta dan Yogyakarta, citra desain batik Mataram dibawa ke Kasultanan Yogyakarta sedangkan Kasunanan Surakarta membuat citra desain batik yang baru. Hingga kini batik langgam Surakarta/Solo dan Yogyakarta masih diproduksi di desa-desa Imogiri. 
Ketika gempa bumi 2006, banyak pengrajin batik yang kehilangan pekerjaan. Dengan dukungan banyak pihak batik-batik Imogiri telah bangkit kembali. Saat ini banyak pengrajin yang sudah memiliki galeri batik sendiri. Demikian pula koperasi-koperasi batik yang dibangun pasca gempa telah meningkatkan produksi batik, tidak hanya dengan perdagangannya saja tetapi juta mengembangkan pendidikan membatik. Upaya ini telah mengundang banyak orang untuk datang ke Imogiri, serta membutuhkan tempat penginapan di sana. Hingga tumbuh tempat-tempat menginap (homestay) yang dikelola langsung oleh masyarakat. Kerjasama dengan wirausahawan batik juga dengan perguruan tinggi telah membuahkan tidak hanya pasar batik yang mendunia tetapi juga penataan lingkungan saujana pusaka Imogiri  yang ramah lingkungan dan budaya.

Saujana Pusaka Batik Imogiri, Yogyakarta, merupakan sebuah sistem eko budaya yang menunjukkan hubungan erat antara rakyat dan keluarga kerajaan, antara seni rakyat dan budaya kerajaan serta antara alam dan ekspresi budaya melalui batik tulis yang halus dan bermakna tinggi.
Nama Info Kontak
Laretna T. AdishaktiPusat Pelestarian Arsitektur, Departemen Arsitektur & Perencanaan, Fakultas Teknik, UGMlaretna@ugm.ac.id
Nur AhmadiKoordinator Kelompok Batik Sekar Arum Giriloyo, Wukirsari, Imogiri
DONASI PELESTARIAN

INDEX VIDEO