Pada tahun 1982, ICOMOS menetapkan 18 April sebagai International Day for Monuments and Sites. Sekarang, peringatan tersebut lebih dikenal dengan World Heritage Day atau Hari Pusaka Dunia (HPD) dalam Bahasa Indonesia. Tema yang diusung tahun ini adalah “Complex Pasts: Diverse Futures”. Pemilihan tema tersebut adalah untuk mengajak mitra pelestari di seluruh belahan dunia untuk merefleksikan, menafsir ulang, dan mendalami kembali narasi pelestarian yang ada.
Pelestarian pusaka budaya memerlukan pandangan kritis terhadap masa lalu, serta prakteknya memerlukan pandangan terbuka yang jauh ke masa depan. Perdebatan tentang penghapusan paradigma tertentu, dan memprioritaskan paradigma yang lainnya, telah memuncak dalam beberapa tahun terakhir. Hal yang paling mencolok khususnya di Indonesia adalah paradigma pelestarian yang dulu konteksnya lebih berpihak kepada pemerintah, dan saat ini lebih berpihak kepada masyarakat. Mendalami konsep pelestarian yang terjadi memerlukan partisipasi berbagai pihak untuk berdialog lebih mendalam demi menghindari interpretasi yang bias tentang masa lalu.
Melihat berbagai paradigma yang terjadi saat ini, Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI/Indonesian Heritage Trust) ingin terlibat dalam mewadahi dan mempromosikan paradigma baru serta pendekatan yang kritis terhadap narasi pelestarian yang ada, agar paradigma pelestarian lebih inklusif dan beragam.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) bekerjasama dengan berbagai mitra pelestari turut merayakan HPD yang dikemas dalam bingkai diskusi, pentas seni budaya, bedah buku, jelajah pusaka secara daring, dan World Heritage Day Forum dengan tema yang telah disebutkan di atas. Acara ini akan dilakukan secara daring (online) melalui aplikasi Zoom. Acara berlangsung selama lima hari mulai 14 April 2021 sampai tepat pada Hari Pusaka Dunia, Minggu, 18 April 2021. Namun bagi Anda yang tidak sempat mengikuti acara tersebut, Anda dapat menyaksikannya di kanal YouTube kami di BPPI Heritage.